Jajal Amphitheater Baru, Pertunjukan Teater “Happy Prince” Memukau Penonton

jatimid.com – Amphitheater Dewan Kesenian Kota Malang yang tergolong baru menjadi saksi kemeriahan pertunjukan teater berjudul “Happy Prince,” sebuah adaptasi dari karya terkenal Oscar Wilde, sabtu (25/05/2024).

Disutradarai oleh Anton Kentang, pertunjukan ini berhasil mendapat sambutan meriah dari penonton yang datang, Anton merasa gembira karena latihan selama dua bulan akhirnya terbayar lunas dengan antusiasme penonton yang luar biasa.

“Kami ingin mencoba tempat baru ini dan melihat respons dari masyarakat, ternyata Antusiasme penonton sangat menggembirakan,” ujar Anton, Sabtu (24/05/2024).

Cerita “Happy Prince” dipilih oleh Anton karena dinilai memiliki jalan cerita mudah dipahami oleh penonton dari berbagai kalangan. Kisah tentang kepedulian dan pengorbanan ini menyentuh hati dan relevan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

“Cerita ini memungkinkan remaja untuk mengekspresikan berbagai emosi dan pesan moral yang penting. Penonton dapat merasakan pesan tersebut dengan mudah,” jelasnya.

Para remaja pemeran pertunjukkan kali ini berasal dari sanggar puspita. Mereka berhasil menghidupkan karakter-karakter dalam cerita “Happy Prince” dengan penuh ekspresi dan emosi yang memukau penonton.

Penampilan mereka tidak hanya menunjukkan kemampuan akting tetapi juga semangat dan dedikasi terhadap seni teater.

Melihat antusiasme dan respons positif dari penonton, Anton Kentang berharap pertunjukan ini bisa menjadi awal dari kebangkitan teater di Malang. “Kami berharap Dewan Kesenian Malang bisa menjadi pusat kegiatan seni yang aktif, mendukung perkembangan bakat-bakat muda, dan menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai seni teater,” tambahnya.

Dengan dukungan fasilitas yang memadai dan semangat dari para pelaku seni, teater di Malang diharapkan bisa terus berkembang dan menarik lebih banyak minat dari berbagai kalangan.

Pertunjukan “Happy Prince” di Amphitheater Dewan Kesenian Malang ini bukan hanya menunjukkan potensi besar dari para remaja Sanggar Puspita, tetapi juga membuktikan bahwa teater masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

“Dengan fasilitas yang modern dan dukungan yang terus mengalir, Malang berpotensi menjadi pusat seni dan budaya yang semakin maju, semoga terus ada ruang bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berkreasi dalam dunia seni peran.” tutupnya.

(wendy)

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *