KIZOMBA, Tari Afrika Mulai Diminati di Surabaya

jatimid.com – Sekelompok penari asal Surabaya punya cara sendiri untuk ekspresikan kemampuan gerak tubuhnya, yaitu melalui tarian Kizomba.

Tarian Kizomba ini berasal dari Angola, Afrika yang populer Sejak Tahun 1984, dalam bahasa kimbundu , Kizomba dapat diartikan sebagai “pesta”.

Dhanis Ayu Saraswati (30) merupakan salah satu penggiat tarian Kizomba di Surabaya, Ia terjun dan mendalami Kizomba pada tahun 2017.

Berawal dari kegemaran bermusik dan menari tarian latin seperti salsa dan bachata, Dhanis pada akhirnya ikut mendalami tarian Kizomba yang menurutnya sebagai tantangan baru.

“Awalnya suka Kizomba karena musiknya yang lebih familiar sama telinga, terus pas kenal tariannya ternyata jauh lebih suka karena benar-benar harus pakai hati, jadi tantangan baru buat aku, ” ungkap perempuan yang juga berprofesi sebagai model ini.

Lebih lanjut, Dhanis menceritakan asal usul Kizomba sebagai tarian pesta masyarakat Angola lalu berkembang sebagai budaya khas yang dilakukan secara berpasangan untuk perayaan pesta keluarga.

“Kizomba itu genre tarian dan musik yang berasal dari Angola pada tahun 1984. Kizomba berarti pesta dalam bahasa Kimbundu, sehingga tarian ini biasa dilakukan pada pesta-pesta perayaan acara keluarga. Kizomba ini berawal dari tarian keluarga. Tarian ini Terinspirasi dari perasaan bahagia saat berkumpul dengan keluarga sembari mendengarkan musik dan menari bersama-sama, ” ungkapnya.

Perempuan lulusan Pendidikan S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Surabaya angkatan tahun 2010 ini mejelaskan bahwa ia tergabung dalam bentukan satu tim Kizomba Jakarta dengan tujuan membesarkan Kizomba di Indonesia.

” Untuk komunitas Kizomba di Surabaya sendiri belum ada, jadi kita tergabung dalam satu tim kerja yang dibentuk oleh teman di Jakarta (Adhi dan Irma) yang terdiri dari tujuh orang dengan tujuan yang sama yaitu membesarkan tarian kizomba di Indonesia, ” ujar perempuan asli Surabaya ini.

Kegiatan Komunitas Kizomba selain telah tampil di festival SJF ( SBKZ ( Salsa, Bachata, Kizomba, Zouk) Jakarta Festival adalah juga mengadakan workshop serta fun class.

Komunitas khusus Kizomba di Surabaya sendiri belum terbentuk sehingga untuk sementara masih menjadi satu dengan Salsa Surabaya di wilayah Jemursari.

” Untuk sementara kita masih join dengan salah satu Komunitas Salsa di Surabaya, tepatnya di Jemursari dan rencana dalam waktu dekat akan mulai buka sendiri di studio,” ungkap Dhanis.

Tidak ada syarat khusus dalam bergabung pada Komunitas Kizomba, hanya antara lain gemar dan tertarik pada tarian Kizomba. Di kelas Kizomba Surabaya, selain kelas private diadakan satu kali dalam seminggu dengan jumlah peserta kurang lebih sepuluh peserta di setiap kelasnya, juga ada kelas private yang diadakan dua kali dalam seminggu.

“Syaratnya yang penting mau menari berpasangan, dan tidak takut saat harus berpasangan dengan orang yang tidak dikenal karena saat social night kita pasti akan menari berpasangan dengan banyak orang. Kelas umum Kizomba hanya dilakukan satu minggu sekali, dengan peserta kurang lebih enam hingga sepuluhan setiap kelasnya.

Ada kelas private juga berdasarkan request yaitu kelas private kurang lebih dua kali dalam seminggu di studio daerah Pucang Jajar. Kalau kelas umum reguler diadakan di daerah Jemursari, Surabaya, yaitu kelas basic pemula jam enam sampai tujuh pm dan kelas intermediate jam tujuh sampai delapan pm dengan jadwal tetap tidak berubah, ” jelas Dhanis sebagai instruktur Kizomba ini.

Dhanis berharap tarian Kizomba dapat diiperkenalkan kepada masyarakat dengan tujuan bahwa Kizomba adalah sebagai tarian negara Afrika yang menyenangkan disamping tarian tradisional atau modern yang berpasangan lainnya di Indonesia.

” Berharap dapat memperpenalkan jenis tarian latin yaitu Kizomba family yang berasal dari Angola ke masyarakat Surabaya khususnya, kalau tarian berpasangan itu tidak hanya ada salsa dan ballroom, tetapi Afrika juga punya tarian yang tidak kalah menyenangkan untuk dipelajari.

Pastinya juga berharap lebih banyak masyarakat yang tahu tentang tarian ini, jadi tidak melulu di tari tradisional atau modern dance tetapi juga ada tarian latin yang dilakukan berpasang-pasangan, sehingga masyarakat bisa lebih tertarik untuk mempelajari tarian Kizomba, bisa sampai ada di acara Festival kizomba besar di Indonesia,” terang Dhanis pemilik bisnis coffee shop Nena’s House daerah Gunung Sari Indah Surabaya ini.

(Ayya HM)

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *