
jatimid.com – Perkembangan jaman mempengaruhi kreatifitas masyarakat dalam menciptakan sebuah produk baik berdasarkan kebutuhan ataupun kegemaran. Tak terkecuali dengan UMKM buket bunga Bodosflorist di daerah Bluru Permai Sidoarjo ini. Diawali dengan kata “bodo” yang berarti bodoh. Tentunya memiliki latar belakang yang sangat berkesan.
“Nama Bodosflorist mulai tercetus di akhir tahun 2017. Bodosflorist diambil dari ide saya dan teman yang sering saling memanggil satu sama lain dengan sebutan “bodo” (bodoh). Karena berdasarkan pemikiran dari 2 orang , maka kami tambahkan huruf ” s” di akhir layaknya kosakata dalam Bahasa Ingris. Jadilah Bodo’s. Dan karena bidang usaha kami florist jadi kami memilih nama Bodosflorist,” terang Alfiatus Sa’diyah owner dari Bodosflorist Sidoarjo.
Alfi, 27, sebutan akrab perempuan asli Sidoarjo ini menceritakan bahwa semua berawal ketika ia dan temannya mencoba berjualan buket bunga di acara wisuda sebuah kampus. Saat itu mereka harus menempuh jarak yang terbilang cukup jauh dari Bangkalan-Madura menuju daerah Kayoon-Surabaya untuk membeli berbagai macam jenis bunga sebagai bahan utama buket bunga yang hendak dipasarkan. Hal ini mereka lakukan sebagai kegiatan tambahan dalam rangka memenuhi kebutuhan sebagai mahasiswi yang tengah menyelesaikan tugas akhir. Hingga akhirnya mereka harus terpisah karena keadaan domisili yang berbeda wilayah.
” Setelah lulus saya harus kembali ke Sidoarjo. Akhirnya sesuai kesepakatan Bodosflorist dibagi menjadi 2 bagian wilayah pemasaran yaitu di Bangkalan dan Sidoarjo. Di Bangkalan dijalankam teman saya dan di Sidoarjo dijalankan oleh saya sendiri. Hingga saat saya berfokus dan mengembangkan Bodosflorist di Sidoarjo. Saya yakin bahwa kalau kita tetap berusaha dan fokus pasti ada jalan menuju kesuksesan, ” terang Alfi, Alumni Universitas Trunojoyo jurusan Ekonomi Syariah angkatan tahun 2014 ini.
Bodosflorist sebagai salah satu UMKM buket bunga yang dipasarkan secara online di Sidoarjo memiliki omset penjualan mencapai 12 juta per bulan, dan 20 hingga 30jt jika dalam sebulan terdapat peringatan Hari Besar atau hari moment spesial seperti Hari Ibu, Hari Guru, ataupun Hari Kasih Sayang. Produk Bodoflorist paling banyak diminati adalah buket dengan berbagai macam pilihan kreasi, antara lain buket bunga, buket uang, buket snack, buket uang, bunga papan, ataupun buket dengan berbagai macam jenis lain sesuai dengan permintaan pelanggan.
Tentunya tidak mudah dalam menjalankan dan mempertahankan UMKM secara mandiri. Karena mempertaruhkan waktu, tenaga dan pikiran ketika berbenturan dengan agenda lain menjadi suatu kendala yang tidak mudah dilewati.
” Suka duka selama ini sih paling ya karena handle semuanya sendirian. Jadi kadang agak repot dan capek. Cuma rasanya tetap semangat dan bahagia sih, karena saya senang dengan apa yang saya lakukan. Jadi seperti rasa lelah yang menyenangkan. Karena kadang selelah apapun badan saya tetap selalu ada keinginan bergerak jika berkaitan dengan urusan bunga” terang perempuan Lulusan dengan predikat Cum Laude ini.
Sebagai owner Bodosflorist, ia berharap dapat turut serta mengembangkan UMKM dengan cara mengadakan program pelatihan pembuatan produk Bodosflorist kepada para Ibu Rumah Tangga (IRT) ataupun masyarakat umum agar dapat menjadi bekal sebagai upaya membantu perekonomian keluarga di Sidoarjo dan sekitarnya.
(Ayya HM)